Meet Yii

Apa sih itu Yii?

Masih banyak orang di luar sana(termasuk Saya) yang belum memahami bahkan mengetahui apa sih itu Yii? Fungsinya buat apa deh? Bisa dimakan ga?

Ssstt Oke cukup! Di sini saya akan mengajak kalian semua untuk sama-sama belajar mengenal apa itu Yii. Saya bukan dewa, saya bukan pula raja, saya hanya manusia biasa yang ingin belajar dan terus belajar. Hehee..

Ok! mari kita mulai..

Apa itu Yii?

Yii adalah framework PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi, digunakan untuk membangun

aplikasi Web berskala-besar.

Yii merupakan gagasan dari Qiang Xue (founder), yang mulai dikembangkan sejak 1 Januari 2008.

Sebelum memulai mengembangkan Yii, Qiang sudah terlebih dahulu membangun PRADO framework. Dimana PRADO framework banyak diadopsi untuk mengembangkan Yii, mulai dari component-based and event-driven programming paradigm, database abstraction layers, modular application architecture, internationalization and localization, dan banyak fitur lainnya.

Baru pada 3 Desember 2008 setelah sekitar setahun berjalan, Yii 1.0 dirilis secara formal ke umum.

Yii adalah akronim dari Yes, it is. Yii adalah berbasis-komponen, berkinerja tinggi, web aplikasi framework yang ditulis di PHP5 yang dapat digunakan untuk membangun web aplikasi dalam skala besar maupun kecil.

Semua aplikasi Yii dibangun menggunakan arsitektur Model-View-Controller(MVC).

MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari user-interface, sehingga pengembang bisa dengan mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya. Di dalam MVC, model memberikan informasi(data) dan aturan bisnis; view terdiri dari elemen-elemen user-interface seperti text, form input; sedangkan controller mengatur komunikasi antara model dan view.

Berikut saya kutip dari situs www.yiiframework.com

 Gambar1. Static structure of Yii application

 Gambar2. Typical workflow of Yii application

Typical workfflow :

1. User request dengan URL http://www.example.com/index.php?r=post/show&id=1 dan Web server mengambil alih request dengan mengeksekusi bootstrap script index.php.
2. Bootstrap script membuat aplikasi instance dan menjalankannya.
3. Aplikasi memperoleh detail informasi permintaan user dari komponen aplikasi bernama request.
4. Aplikasi menentukan permintaan controller dan action dengan bantuan dari komponen aplikasi urlManager.
5. Aplikasi membuat sebuah instance dari permintaan controller untuk selanjutnya mengatur permintaan user. Controller menentukan bahwa action show mengarah ke method actionShow di dalam kelas controller, dan itu akan membuat dan mengeksekusi filter yang berhubungan dengan action tersebut. Action di eksekusi jika diijinkan oleh filters.
6. Action membaca sebuah Post model yang mempunyai ID 1 dari database.
7. Action mengubah sebuah view bernama show dengan Post model.
8. View membaca dan menampilkan atribut dari Post model.
9. View mengeksekusi beberapa widgets.
10. View menerjemahkan hasilnya ke dalam layout
11. Action melengkapinya dan menampilkan hasilnya kepada user.

Tweet

Artikel keren lainnya: